TAOYUAN, TAIWAN – Divisi Kepolisian Zhongli di Kota Taoyuan, Taiwan, mengintensifkan operasi penegakan hukum terhadap warga negara asing yang melanggar aturan keimigrasian. Selama periode libur panjang yang berlangsung sembilan hari, Polisi Zhongli bekerja sama dengan Tim Tugas Khusus Imigrasi Taoyuan berhasil menciduk total 15 pekerja migran ilegal.
Operasi penangkapan ini dilaksanakan bertepatan dengan libur panjang Hari Guru dan Festival Musim Gugur. Aksi ini merupakan bagian dari upaya Kepolisian Zhongli untuk memperkuat keamanan dan ketertiban di wilayah yurisdiksinya.
Petugas kepolisian dan imigrasi menyasar lokasi-lokasi yang dinilai rawan dan kerap dijadikan tempat berkumpulnya warga asing, terutama di sekitar Stasiun Kereta Zhongli dan kawasan bisnis Zhongping. Operasi ini disebut sebagai “Pemeriksaan dan Pengawasan Khusus Tempat-tempat Rawan Kejahatan Warga Asing.”
Rincian Pelanggar Keimigrasian
Dari hasil penyisiran yang ketat, petugas berhasil mengamankan 15 pelanggar hukum keimigrasian dengan rincian sebagai berikut:
- 10 orang merupakan pekerja migran yang melarikan diri dari majikan atau hilang kontak (absconded migrant worker).
- 4 orang kedapatan melebihi batas waktu izin tinggal (overstay).
- 1 orang terbukti bekerja tanpa izin yang sah.
Semua pelanggar yang tertangkap telah diserahkan kepada Tim Tugas Khusus Imigrasi Taoyuan untuk menjalani proses hukum dan prosedur deportasi lebih lanjut.
Sosialisasi Hukum dan Keamanan
Selain melakukan penindakan tegas, pihak kepolisian juga aktif memberikan edukasi kepada para pekerja migran yang berada di lokasi. Petugas menggunakan papan informasi dalam berbagai bahasa untuk menyosialisasikan kampanye penting mengenai “Anti-Penipuan, Anti-Narkoba, dan Larangan Mengemudi Sambil Mabuk (Anti-DUI)”. Hal ini bertujuan untuk memastikan para pekerja migran dapat menjalani kehidupan yang aman dan stabil di Taiwan.
Kepala Divisi Kepolisian Zhongli, Lin Ding-tai, menegaskan komitmen pihak berwenang dalam menjaga keamanan publik.
“Kami akan terus bekerja sama dengan pihak Imigrasi dan instansi terkait melalui penegakan hukum yang kuat dan sosialisasi multibahasa,” ujar Lin Ding-tai. Ia menambahkan bahwa meskipun dalam masa liburan, “keamanan tidak libur dan pelayanan tidak berhenti,” demi menjamin ketenangan dan keselamatan setiap warga masyarakat.